25 Pesan PENTING (Pencegahan Stunting)

Saat ini kita sedang gencar melaksanakan program pencegahan stunting. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, mulai dari sosialisasi hingga intervensi, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

Kita tidak boleh merasa bosan dan jemu untuk membahas tentang stunting, apalagi bisa dibilang program ini baru dimulai dan akan terus berjalan.

Target dari pemerintah, pada tahun 2024 prevalensi angka stunting tingkat nasional menurun menjadi 14 persen. Maka saat ini istilah yang digunakan adalah percepatan penurunan angka stunting. Ketika nanti di tahun 2024 target tercapai, bahkan ketika angka stunting sudah nol persen pun, pencegahan tetap harus dilakukan.

Program pencegahan stunting yang digalakkan pemerintah saat ini merupakan program pada saat yang tepat. Program ini sebagai upaya mewujudkan generasi emas karena kita memiliki cita-cita besar menjadi negara yang maju, berkepribadian dan mandiri pada tahun 2045, tepat 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Untuk mewujudkkan generasi emas tersebut harus kita persiapkan dari sekarang, salah satunya dengan mencegah stunting tersebut.

Pencegahan Stunting

Anak-anak yang saat ini baru lahir, atau berusia bawah dua tahun, atau yang lahir dua-tiga tahun yang akan datang, di tahun 2045 akan menjadi remaja usia 20-25 tahun. Usia 20-25 merupakan masa akhir dari remaja dimana selanjutnya seseorang akan memasuki dunia kerja dan atau memasuki kehidupan berkeluarga. Maka yang akan berhasil pada keduanya adalah yang memiliki kualitas, baik secara fisik maupun tingkat kecerdasan.

Kualitas fisik dan kecerdasan seseorang sangat ditentukan pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK), yaitu masa sejak dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Maka ketika saat ini anak-anak kita terbebas dari stunting, generasi berkualitas di tahun 2045 akan terwujud dan demikian pula sebaliknya.

Kegiatan pencegahan stunting sudah dimulai pada awal tahun 2020. Dua tahun pertama difokuskan untuk melakukan sosialisasi tentang stunting melalui kegiatan penyuluhan atau KIE, meskipun saat itu kegiatannya sangat terbatas karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Intervensi Pencegahan Stunting

Memasuki tahun ke-3, tahun 2022, kegiatan dilanjutkan dalam bentuk intervensi. Salah satunya adalah yang difasilitasi oleh BKKBN berupa pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk melakukan pendampingan langsung kepada kelompok sasaran.

Intervensi/pendampingan yang dilakukan oleh TPK, antara lain: melakukan penyuluhan/KIE, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial, serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko.

Pada awal sosialisasi tentang stunting, yang menjadi sasaran prioritas dalam pencegahan stunting adalah masa 1000 HPK. Sehingga yang menjadi sasaran utama tersebut adalah ibu hamil, ibu pascasalin, ibu menyusui, dan anak baduta.

Seiring berjalannya waktu, kemudian sasaran utama tersebut ditambah yaitu remaja, terutama calon pengantin. Sasaran pencegahan stunting pada remaja justru dinilai akan lebih efektif, karena pendekatannya adalah pendekatan dari hulu sebagai upaya mencegah stunting.

Remaja, calon pengantin adalah calon Pasangan Usia Subur yang di kemudian hari akan melahirkan anak, sehingga perlu dibekali pemahaman tentang stunting dan cara mencegahnya.

Penyuluhan Berkesinambungan

Penyuluhan atau KIE tentang stunting tidak hanya disampaikan di awal, tetapi harus selalu diberikan kepada warga masyarakat, terutama kepada kelompok yang menjadi sasaran prioritas. Apalagi kelompok sasaran ini beberapa merupakan sasaran baru yang sebelumnya tidak memahami tentang stunting. Pemahaman ini penting agar mereka mengetahui apa yang mesti dilakukan untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Dalam pelaksanaan intervensi pencegahan stunting di masyarakat, melibatkan berbagai pihak, baik dari jajaran Kementrian Kesehatan, BKKBN, Kementrian Desa, TNI/Polri, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Kalurahan.

Sebagai pelaksana di lini lapangan adalah anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kader Pembangunan Masyarakat (KPM), kader KB/IMP, kader yandu, PKK dan didukung oleh tokoh masyarakat lainnya.

Oleh karena itu untuk membekali kader dalam melakukan penyuluhan, kami menyusun sebuah rumusan tentang cara mencegah dan mengatasi stunting. Rumusan tersebut adalah “25 Pesan Penting (Pencegahan Stunting)”, yang meliputi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *